Curug Telu, Curug Cantik Yang Bikin Betah



Berawal dari rasa penasaran saya terhadap sebuah spot cantik yang fotonya sering seliweran di instagram, saya memutuskan untuk mencari informasi tentang lokasi keberadaan tempat tersebut. Dan ternyata, tempat itu ada di daerah Baturraden. Baturraden merupakan sebuah daerah di kabupaten Banyumas yang terletak di kaki gunung Slamet Jawa Tengah. Letaknya yang ada di daerah pegunungan, membuat daerah Baturraden banyak menawarkan tempat wisata alam yang indah yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke daerah Banyumas.

Dari pusat kota Purwokerto, kita bisa ambil ke arah utara menuju Baturraden. Kebetulan saya lewat jalur kampus Unsoed, jadi tinggal lurus aja ke utara ke arah Baturraden. Tapi jangan sampai kebablasan, sebelum pintu gerbang wisata Baturraden, kita belok kiri mengikuti jalan kecil. Lurus terus, kita akan menemukan sebuah pertigaan, terus kita belok kanan ke arah Sumbang. Ikuti terus jalannya, kita akan menemukan pertigaan lagi. Nah kali ini kita belok ke kiri menuju ke desa Karangsalam. Ikuti terus jalannya dan kita akan menemukan peta wisata (kebanyakan wisata alam curug) yang akan membantu kita menemukan lokasi wisata yang akan dituju. Kalo masih bingung, kita bisa tanya warga sekitar. Bahkan mereka bisa bantu mengantarkan kita ketempat tujuan.

Jalan pelan-pelan sambil tengok kanan kiri mencari petunjuk tempat yang akan kami tuju, akhirnya saya sampai di sebuah setapak kecil yang menembus persawahan. Di ujung setapak kecil ini kita akan menemukan tanah lapang yang lumayan luas sebagai tempat parkir kendaraan. Dan akhirnya sampailah saya di Curug Telu.

Apa sih istimewanya Curug Telu?
Sekedar info nih, selain tempatnya kelihatan cantik dan masih sangat asri (di foto), di tempat ini kita bisa dibilang kaya dapat bonus buy 1 get 2 free.
Lho kok bisa? Emang kenapa?
Iya, soalnya selain Curug Telu, ada 2 curug lagi di sekitar Curug Telu yang bisa kita datangi karena lokasinya berdekatan. 2 curug itu adalah Sendang Bidadari atau Curug Lawang dan Curug Pete. Tapi kata bapak tukang parkir yang bertugas, bukan cuma ada 2 curug, melainkan ada 1 curug lagi yang bisa kita datangi. Tapi trek untuk kesana katanya agak sulit dan butuh pemandu buat kesana, namanya Curug Moprok.

Dengan tarif masuk 3 ribu rupiah, kita bisa menikmati 3 tempat sekaligus dengan suasana yang bener-bener adem dan bikin betah berlama-lama di sana. Setelah melewati pintu masuk, saya disambut hamparan sawah yang menguning siap panen dan suara kincir angin yang berderit kencang di atas sana. Jalan terus ikutin setapak, sampailah saya di persimpangan jalan antara Sendang Bidadari dan Curug Telu. Akhirnya saya putuskan untuk ke Sendang Bidadari dulu.

Kaya di dalam gua

Untuk sampai ke curug ini, kita harus melewati jembatan bambu dan turun ke aliran sungainya melewati bebatuan sungai yang lumayan licin. Untung pas saya kesana sedang musim kemarau jadi treknya ngga licin karena air yang meluap. Sendang Bidadari ini berada di dalam gua kecil. Jadi kalo kita akan kesana, kita akan melewati lorong berdinding batu yang keren banget viewnya. Gelap memang, tapi diujung sana cahaya matahari masuk dari celah atas bersamaan dengan air terjunnya. Letak air terjun yang ada di dalam gua inilah yang membuat Sendang Bidadari juga di sebut Curug Lawang. Karena mulut gua itu diibaratkan sebagai pintu masuk atau lawang dalam bahasa Jawa nya.


Curugnya kecil dan tidak bagitu tinggi, aliran airnya juga kebetulan lagi kecil. Mungkin karena lagi bukan musim hujan makanya debit airnya ngga begitu deras. Luasnya juga tidak seberapa luas, jadi tempat ini ngga recomend buat yang mau renang-renang, tapi bisa lah buat sekedar main air atau rendam kaki aja. Airnya itu lho jernih banget. Batu-batuan di bawah sana aja bisa terlihat dengan jelas. Siapa coba yang ngga tergoda buat nyemplung? Bahkan saat saya iseng mainan air sambil rendam kaki, ikan-ikan kecil pada berenang di sekitar kaki. Kece banget lah nih tempat. 

Airnya bening euyy

Puas main air dan foto  di Sendang Bidadari, saya melanjutkan tujuan saya mampir ke Curug Telu. Dan dalam perjalanan menuju ke Curug Telu, kita melewati Curug Pete. 

Curug Pete

Curug Pete adalah curug terkecil diantara semua curug di kawasan ini. Tapi jangan salah, luas curug ini lumayan luas lho. Airnya juga ngga kalah bening dari Sendang Bidadari. Buat yang suka lompat dari ketinggian, curug ini biasanya dipake buat cliff jumping. Tapi buat yang ngga punya cukup nyali, kalian bisa renang-renang ataupun sekedar bersantai diatas ban pelampung. 

Perjalanan lanjut lagi, dan sekarang kita menuju ke Curug Telu. Setelah melewati jembatan beton yang melintasi Curug Pete, trek berubah menjadi anak tangga yang menurun. Cuma buatku ada 1 hal yang membuat sedikit kurang nyaman. Anak tangganya terlalu tinggi untuk ditapaki. Jadi terasa kurang nyaman buat pejalan kaki dan bikin cepat capek. Tapi itu bukan masalah sih, kalo capek atau lapar ada pedagang di sisi kanan atau kiri jalan. Ada juga tempat buat beristirahat, mushola, dan toilet.
Setelah trekking kurang lebih setengah jam, sampailah saya di Curug Telu. 

Curug Telu

Curug Telu ini curug yang paling besar. Hawa sejuk dan asri langsung terasa saat menginjakkan kaki di sana. Tumbuhan hijau di sekitar curug masih terlihat lebat. Benar-benar cantik curug ini. Satu hal yang paling disuka di tempat ini adalah semua mata airnya jernih dan membuat saya tergoda buat main air. Airnya yang dingin dan sejuk tidak menghalangi niat pengunjung buat berenang-renang di sana. Apalagi kedalaman sungainya tidak begitu dalam. Seger banget lah pokoknya. Suasananya tenang sebenarnya, cuma pas ke sana lagi ramai banget pengunjung nya, maklum lagi weekend. Jadi ya agak kurang nyaman.



Tapi keseluruhan tempat ini keren abis! Bikin betah dan bikin kita ingin balik kesini lagi buat berkunjung. Ngga nyesel deh pokonya. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serunya Susur Kali Watumujur, Black Canyon nya Purbalingga

Pantai Gatra, Surga Kecil di Malang Selatan