Serunya Susur Kali Watumujur, Black Canyon nya Purbalingga



Buat para penggemar kegiatan outdoor pasti udah ngga asing sama yang namanya rafting ataupun tubbing. Tapi kalo susur kali udah pernah denger belum?
Bertempat di dusun Batur, desa wisata Panusupan, Rembang, kabupaten Purbalingga, tempat ini terbilang cukup tersembunyi karena kita harus masuk kedalam gang sempit dan melewati permukiman warga. Tapi tenang saja, akan banyak petunjuk arah yang dapat kita temui di pinggir jalan untuk sampai ke sana. Kalau masih bingung, kita bisa bertanya pada warga sekitar. Tak jarang pula ada yang mau mengantarkan untuk sampai ke lokasi wisata itu. Dan satu lagi,keramahan warga menjadi point plus.

Sejak diresmikannya tempat ini, kegiatan ini nampaknya mulai banyak diminati tak hanya wisatawan sekitar Purbalingga saja, tapi juga wisatawan dari luar daerah ramai datang ke tempat ini. Apalagi susur kali Watu Mujur ini berbeda dengan susur kali yang lainnya.
Berbeda dengan rafting atau tubbing yang menggunakan perahu karet ataupun ban sebagai sarana untuk menyusuri sungai, di sini kita diajak untuk mengeksplore kehindahan sungai dengan berjalan kaki dan berenang melawan aliran arus sungai. Bahkan kita diharuskan untuk memanjat dinding batu tepian sungai ataupun menaiki air terjun kecil untuk bisa sampai ke garis finish.

Beberapa waktu lalu, bersama 3 orang teman, saya mampir ke desa wisata Panusupan. Awalnya kami penasaran dengan puncak batur yang katanya punya view yang keren dari atas puncaknya. Tapi berhubung saya KO di pos 1 akhirnya kami berempat memutuskan turun kembali ke bawah.
Kami yang sebelumnya memang penasaran dengan susur kali setelah melihat beberapa foto yang sudah beredar di instagram akhirnya mencoba kegiatan ini untuk mengobati rasa kecewa karena gagal ke puncak.

Setelah semua pendaftaran dan administrasi beres, pemandu menyiapkan helm pengaman dan jaket pelampung untuk kami pakai. Jadi untuk kalian yang ngga bisa renang seperti saya ngga perlu khawatir. Karena keamanannya dijamin kok. Dan kata masnya kedalaman sungainya juga ngga begitu dalam.

Sebelum berkegiatan kami diharuskan untuk pemanasan. Peregangan otot tangan, lengan, dan kaki sangat penting kata mas pemandunya. Soalnya kita di sana akan berpetualang sambil manjat dan merayap dinding batu.

Pemanasan dulu

Pemanasan sudah, kini saatnya kami turun ke starting point. Kedatangan kami disambut oleh batu-batu besar yang menghimpit yang sekilas terlihat seperti mulut gua. Dan begitu masuk ke dalamnya saya dibuat kagum, rasanya seperti cave tubbing karena dalamnya gelap dan terasa seperti sedang berada di dalam gua. Padahal ngga lho. Cakep kan?


Kaya di gua

Hal lain yang membuat saya kagum adalah batu-batuan di sini mempunyai struktur yang besar-besar dan berwarna hitam mengkilap. Pantas saja banyak yang menyebut Watu Mujur sebagai "Black Canyon" nya Purbalingga. Selain itu aliran air sungainya juga jernih dan sejuk. Kita bisa melihat dasar sungainya. Tak jarang kita bisa menjumpai ikan-ikan kecil berenang di antara kaki.




Rintangan pertama yang harus kami hadapi adalah memanjat dan merambat di dinding batu seperti spiderman. Awalnya ngga yakin bisa, tapi mas pemandunya terus meyakinkan saya. Apalagi di dinding batunya memang sengaja sudah di bikin cekungan-cekungan kecil untuk tempat pegangan tangan dan pijakan kaki agar mempermudah merayap di dinding batu.


Manjat dinding yang super seru



Tak hanya memanjat dinding batu, kita juga harus memanjat banyak air terjun kecil selama perjalanan dengan tinggi air terjun yang bervariasi. Licinnya batu dan derasnya air yang menerpa badan sempat membuat deg-deg ser. Agak horor juga sih sebenarnya, takut jatuh dan tercebur. Tapi mas pemandu selalu siap menjaga dan selalu memberi intruksi pada kami.


Merayap di Batang pohon

Lama perjalanan untuk sampai di garis finish kira-kira memakan waktu 3 jam perjalanan dengan melewati 3 pos peristirahatan. Tapi itu flesibel kok. Karena selama susur kali, para pemandu membebaskan kami berlama-lama main air, berfoto-foto ataupun hanya sekedar mengagumi keindahan alamnya. Kalo bisa sih disarankan datangnya pagi ya. Selain masih seger, kita juga bisa berlama-lama main air di sungainya yang mengagumkan tanpa takut kesorean.






Santai di salah satu curug mini

Tapi jika cuaca sudah mulai terlihat mendung atau gerimis, pemandu biasanya menyarankan untuk menyudahi kegiatan. Biasanya hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena jika turun hujan, debit air di sungai ini bisa menjadi sangat besar dan membahayakan. Bahkan bisa menghanyutkan satu batang pohon.








Dengan biaya pendaftaran Rp 80.000 kita sudah bisa menikmati sensasi keseruan yang luar biasa di Watu Mujur.

Tempat ini recomend dan bisa masuk kedalam weekend list kalian besok. Dijamin ngga akan nyesel setelah mencoba. 

Selamat main air ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Gatra, Surga Kecil di Malang Selatan

Curug Telu, Curug Cantik Yang Bikin Betah